animasi blog

Selasa, 17 Februari 2015

Ketika Hati Bukanlah Prioritas

  
 Ketika berbicara tentang perasaan, setiap manusia bahkan binatang sekalipun memiliki perasaan yang sama yaitu tentang indahnya rasa bahagia. Yang jadi sebuah pertanyaan adalah kapankah manusia akan menerima rasa bahagia tersebut, dan tolak ukur apa yang menjadikan seseorang merasakan bahagia?. Kadang sebagai manusia kita bisa mengatakan dengan lisan yang polos ini "bahagia", bahkan mengikhlaskan yang secara sebenarnya dalam hati kecil ini kita belum bisa mengikhlaskannya. Yang lebih ironisnya lagi adalah, pada saat seseorang tidak bisa mengendalikan emosinya, ketika kebahagiaan yang sudah dirancanakan secara matang tiba-tiba dalam sekejap hilang begitu saja. Mereka terkadang berpikir pendek, seolah-olah tidak ada jalan keluar lagi untuk mendapatkan kebahagiaan lainnya.
   
      Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa manusia menginginkan yang sempurna, yang terbaik dan yang sesuai dengan kehendaknya. Jika hati sudah "sreg" maka manusia cenderung akan memperjuangkan sesuatu atau seseorang yang bahkan sekalipun berakhir dengan tragis. Ini adalah cerminan kehidupan manusia yang memiliki ambisi yang besar, yang dalam hati kecilnya mengatakan "itu akan menjadi milik saya".
       Manusia memiliki perasaan tidak puas, jika ia mendapatkan sesuatu yang diinginkan maka belum tentu menjamin bahwa ia mengingnkan yang lainnya. Mencoba untuk mengesampingkan masalah hati, rasanya sangat berat sekali untuk melakukannya. Mungkin hanya proses waktu yang berjalanlah yang dapat menjadi secercah harapan untuk mengikhlaskan sesuatu yang kita impi-impikan dan didamba-dambakan. Bersikap egois terhadap diri sendiri, meluapkan segala macam emosi menjadi salah satu ekspresi kekecewaan yang banyak kita temukan, tapi mungkin hanya sesaat ia merasa tenang, dan pasti akan kembali pada rasa kekecewaan yang mendalam.
         Meninggalkan dan ditinggalkan merupakan pilihan yang harus diambil, yang memang keduanya adalah pilihan yang sangat berat. Akan tetapi, jika hati bukanlah prioritas maka akan ada banyak hal yang muncul untuk melaksanakan sesuatu yang lebih baik lagi. Dunia ini luas bagi mereka yang berpikir luas dan senantiasa bersabar, berusaha dan berdo'a untuk mendapatkan yang terbaik bagi keidupannya kelak dan juga tidak lupa merenungkan bahwa "Manusia Hanya Bisa Berencana, Hanya Tuhanlah Yang Menentukan". 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar